Kamis, 05 Mei 2011

Budidaya Hamster

Budidaya Hamster, Kecil-Kecil, Gede Hasilnya

Binatang yang menyerupai marmut atau tikus ini memang sedang popular. Permintaan dari luar daerah sangat tinggi. Tertarik membudidayakan hamster?

Tertarikkah untuk mengembangbiakkan binatang bernama hamster?. Mengacu pada bentuk yang mirip-mirip marmut atau tikus ini, rasanya tak banyak yang melirik. Ya, hamster adalah salah satu binatang omnivora dengan kriteria fisik badan gemuk, berekor pendek dan memiliki telinga berbulu. Hamster memiliki bulu yang tebal dan panjang, dan berbagai warna bulu tergantung spesies hamster tersebut seperti hitam, putih, abu-abu, kuning bahkan merah.
Meski pun berbentuk mini, hamster memiliki keragaman spesies. Sebut saja hamster emas (Mesocricetus auratus) dan hamster kerdil (Phodopus). Dari kedua spesies itu pun masih terbagi lagi menurut keragaman warna bulu. Namun, dari banyaknya jumlah spesies hamster yang ada, hamster kerdil yang paling banyak diminati untuk dipelihara sebagai binatang kesayangan.
Saya menyadari hal tersebut, selain sebagai hobby tentunya. “Saya mulai serius di budi daya ini sejak sebulan yg lalu,awalnya saya hanya hobby tuk memelihara,eh tapi ternyata malah beranak pinak dan menjadikan hamster yang banyak pula”.
Memulai dengan modal awal berkisar antara Rp20-50 ribu saja, saya pun mengajak adik saya untuk ikut memasarkan hamster peliharaan saya. Karena perkembangan bisnis ini prospektif. Dalam minggu ini saja saya sudah menerima tawaran untuk menjual Hamster2 yg saya punya. Permintaan pasar sangat tinggi, apalagi untuk jenis Roborovski.
Ada tiga jenis hamster yang dibiakkan yakni Hamster Campbell, Hamster Winter White dan Hamster Roborovski.
Alasan dasar pemilihan hamster mini adalah karena pertimbangan pemeliharaan. Bagi Saya, hamster mini berbeda dengan hamster lokal. Jika dilihat dari bentuk, tubuh hamster lokal jauh lebih besar. Tetapi tak hanya bentuk fisik saja yang diamati, dari kemudahan pemeliharaan hamster mini memiliki keunggulan. Memelihara hamster mini tidak terlalu sulit selain itu kebersihan pun mendukung. Mengacu pada bentuknya yang mini maka terkait langsung dengan ukuran kotoranya yang kecil pula. Jadi kandang tidak terlalu kotor.
Saya mengilustrasikan, kandang yang baik adalah berukuran lebar 25 sentimeter, panjang 40 sentimeter, dan tinggi 30 sentimeter untuk dua ekor hamster. Menurut pengalaman saya memelihara hamster, kandang yang terlalu padat memberikan dampak ketidakbebasan bagi hamster itu sendiri. Selain itu, tipe karakter hamster pun bermacam-macam layaknya manusia, ada yang agresif, hiperaktif, pemalas, pemalu bahkan buas.
Jika dipaksakan dalam satu kandang bisa saja saling berkelahi bahkan membunuh. Apalagi saat musim kawin tiba, sebisa mungkin jauh-jauh hari sudah dipisahkan dan diberikan pasangan-pasangan. Kelak, saat musim kawin tiba lagi maka tidak saling berebut karena sudah mengenal pasangan mereka sebelumnya. Hamster termasuk tipe yang setia terhadap pasangannya, mereka mengenali pasangannya dari indra penciuman.
Binatang yang berukuran tak lebih dari 13 sentimeter ini, memiliki tingkat produktifitas yang tinggi. Hamster mulai bereproduksi ketika memasuki bulan ketiga. Sedangkan untuk jumlah anak yang dilahirkan, dari satu pasangan hamster Campbell bisa menghasilkan jumlah minimal empat ekor dan maksimal delapan ekor untuk masa kehamilan 12 hari.
Hamster Campbell termasuk jenis yang buas. Jika anak yang baru dilahirkan disentuh tangan manusia maka ia akan memakan anak tersebut karena dianggap musuh. Campbell pun secara otomatis akan memakan anaknya yang cacat untuk menghidupi anaknya yang sehat dari nutrisi air susunya. Berbeda dengan hamster Winter White, meski tidak memakan anaknya seperti hamster Campbell, Winter White bisa saja tidak menyusui anaknya karena faktor air susu tidak keluar atau si anak ‘berbau manusia’. Jadi tidak semuanya bisa hidup, hamster pun mudah stress jika sering dilihat dan dipegang.
Lantas apa sih jenis makanan hamster? Sebenarnya yang perlu diperhatikan adalah minumannya, jangan sampai kehabisan karena makanan hamster sifatnya kering seperti kuaci, pellet dan sebagainya. Tetapi boleh pula memberi variasi dua minggu sekali dengan sayuran toge.

0 comments:

Posting Komentar